Lyrics:
Budaya bahasa berputar abadi
Jangan coba atur tutur kata kami
Hidup tak sependek penis laki-laki
Jangan coba atur gaya berpakaian kami
Suatu saat nanti
Mungkin satu hati yang telah retak
Iris hatiku sejenak
Suatu suatu saat nanti kau kan ketuk pintuku
Suatu suatu hari nanti kau mengiba padaku
Suatu suatu
Membuatku menunggu
Seribu tahun lamanya
Kubercinta dengan duka
Sampai kapankah ku harus
Menunggumu
Sanubari ku meyakini
Bahwa kita suatu hari kan menjalani
Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri
Pada suatu hari nanti
Suaraku tak
Terus lawan dan ingatlah kawan
Harapan takkan mati disini
Pergerakan yang kita lakukan
Suatu saat pastikan terjadi
Melawan dibungkam dijebak
Dirusak
Kau kasturi wangi
Kau kasih penyeri
Sedang aku masih bermimpi
Masih lagi mencari realiti
Dapatkah kiranya kita bersatu
Di suatu hari di suatu waktu
Terus lawan dan ingatlah kawan
Harapan takkan mati disini
Pergerakan yang kita lakukan
Suatu saat pastikan terjadi
Melawan, dibungkam, dijebak,
Ku akan tetap bertahan
Tetap percaya suatu saat
Engkau berubah ku bertahan
Meyakinimu suatu saat
Kan bahagiakanku
Kini terlambat untuk mencoba
Bagai suatu anugrah yang indah
Kuresah kan sejuknya hembusan nirwana
Melayang di atas awan-awan
Berjalan mengiringkan nyanyian cinta
Tanpa kusadari
lalui
Bersama indahnya mentari
Mengharap kehadiran sang mimpi
Mungkin suatu saat nanti
Kau selalu ada disisi
Mungkin suatu saat nanti
Cinta kita kan
kalbu
Kerap berisi lamunan
Marilah kawanku
Jangan bimbang ragu
Dalam derap waktu
Hadapi semua dengan rasa
Ceria (suatu sikap hati)
Ceria (tersirat di
Pada suatu malam aku duduk sendiri
Kulihat ke angkasa yang sekejap terang
Apakah itu aku pun tak tahu
Dalam hati berharap bulan kan tiba
Kuyakin
insan dunia ini
Sehingga akhir zaman
Rahsia nasib sendiri rasa
Rentak kembara insan dunia
Suatu enigma
Suatu enigma
Ah
Namun segala yang ada
Bak lakunan
insan dunia ini
Sehingga akhir zaman
Rahsia nasib sendiri rasa
Rentak kembara insan dunia
Suatu enigma
Suatu enigma
Ah
Tika mendaki
Kejayaan akan
Suatu hari di Hari Raya
Kulihat cahaya bersinar indah
Langit cemerlang tak terkira
Tanda Kuasa Yang Maha Esa
Memberi nikmat pada manusia
Suatu hari
insan dunia ini sehingga akhir zaman
Rahsia nasib sendiri rasa
Rentak kembara insan dunia suatu enigma suatu enigma ho
Namun segala yang ada bak lakunan
Suatu yang pernah (suatu yang pernah)
Suatu yang pernah (suatu yang pernah)
Takkan ada apa
Yang mampu untuk buat kau pulang
Bila sudah tiada rasa
Yang mana ku tak tahu
Langit atau hatiku
Mana yang lebih membiru
Aku tak tahu
Di bawah pohon wahyu
Suatu hari nan sahdu
Ku hayat puisimu
Yang satu
suatu hari nanti sudah luput nama
Tiada lagi khabar tiada lagi berita
Kalau tidak bertemu aku nanti disana
Mahukah engkau cari atau lupakan saja
Kalau
Ketika ku pakai baju serba mewah
Ketika ku pergi naik mobil mewah
Yaitu suatu ketika ku tak suka
Yaitu suatu ketika ku tak suka
Dan ku tahu ku tak
suatu masa
Terhanyut kita dalam suatu rasa
Hu ho
Desir angin malam
Matahari bulan bintang
Hati api nyalah hangati jiwa
Di tepi sana waktu berlalu
kapanpun kau pergi
Ku tau kau pasti kembali seperti dulu lagi
Kau takkan pernah tau
Yang terjadi suatu saat nanti
Jangan pernah berhenti
Dapatkan sgala apa
Ada saat waktu kita untuk berpisah
Suatu saat nanti
Ada saat waktu kita untuk bersama
Nanti
Ada canda ada tawa
Terucap janji buahkan cerita
Ku
TELAH JAUH KU MELANGKAH
NIKMATI HIDUP TANPA NAMAMU
DISETIAP NAFASKU
TERLAMBATKAH MENYADARI
ARTI HIDUPKU SELAMA INI
HANYA SEMENTARA
SUATU HARI NANTI
Discuss these suatu Lyrics with the community:
Report Comment
We're doing our best to make sure our content is useful, accurate and safe.
If by any chance you spot an inappropriate comment while navigating through our website please use this form to let us know, and we'll take care of it shortly.
Attachment
You need to be logged in to favorite.
Log In