Lyrics:
menghindar tak mau dengar
Jeritan hati di padang gersang
Namun ternyata ku tersentuh
Jeritan hati di padang gersang
Dan akupun terjebak penantian yang panjang
mau dengar
Jeritan hati di padang gersang
Namun ternyata
Ku tersentuh
Jeritan hati di padang gersang
Dan aku pun terjebak
Penantian yang panjang
wo
Halaman kasih tak pernah
Tercipta taman Nirwana
Jalan yang kita lalui
Ketandusan
Gersang
Mengertilah dunia
Kita cuma manusia
Bukanlah untuk
Hati insan telah gersang
Sudah lama ditimpa kemarau
Benih iman sudah tidak tumbuh menjulang
Tidak subur seperti semalam
Hati insan telah gersang
Marilah kita jalinkan
Kasih sayang sesama kita
Ia telah lama hilang
Tambah gersang di hati ini
Kita siram kembali
Dengan air iman yang suci
Dengan
Inikah nasib hambamu
Tiadakah suratan tangan
Mencapai kehidupan, nan nyaman dan Bahagia
Namun hanya harapan nan gersang
Begitu banyak jalan berliku
gersang
Ternak-ternak di kandang
tak bisa dilepas
Hanya bisa menanti
tuan datang memberi
Kemana kan kau cari
rumput yang hijau segar
Ladang gembala
gersang
Jangan dibiar hitam
Gersang nurani kerana tiada ilmu
Hitam nurani kerana dosa bertimbun
Noda di hati melemahkan minda
Kembara sufi terasa sukar
Pabila kemarau datang
Bumi hangus semakin gersang
Pabila kemarau datang
Bumi hangus semakin gersang
Panas lekah bertambah garang
Pohon mengering
Kau bunga sedap malam
Suntingan hati
Membelenggu diri di alam cinta
Juwitaku kaulah bunga itu
Bersemi dalam hatiku
Yang sepi dan gersang
Terasa
Kita manusia
Mahluk mulia
Kita butuh uang
Untuk gali liang
Tentang angan-anganku
Di jam makan siang
Saat semua orang berjuang
Di ladang yang gersang
gersang ini
Yang dahaga akan cinta
Tolonglah diriku
Jangan biarkan bunga jadi layu
Datanglah padaku
Hembusan angin asmara
Ho bilakah mentari bersinar lagi
Ayo kita menanam pohon dilingkungan sekitar kita
Ayo kita menjaga pohon jangan sampai dihilangkan
Cuaca makin panas bumi makin gersang
Jangan sampai
Ya-ah
Ya-ah
Allah
Kembara berjalan bersendirian
Mencari jalan pulang
Bilakah masanya embun kan menjelma
Di tanah gersang yang membakar
Alangkah
Kembara berjalan bersendirian
Mencari jalan pulang
Bilakah masanya embunkan menjelma
Di tanah gersang yang membakar
Alangkah pedihnya nasib kembara
Masa masa indah kita berdua
Tak dapat ku lupakan peristiwa itu
Dimalam yang gelap penuh syahdu
Kini semua telah tiada
Tinggal sekeping hati yang gersang
redup terbungkus sepi
betapa tingginya angan dan khayalku
berharap bisa memilikimu
engkau datang di saat gersang
tumbuhkan cinta yang telah lama hilang
Kekeringan pepohon cinta
Di tanah nan gersang
Tiada berbajak
Kemarau pun berpanjangan di hatimu
Usah kan hujan membasahi
Biar setitis embun memadai
Kembara berjalan bersendirian
Mencari jalan pulang
Bilakah masanya
Embunkan menjelma
Di tanah gersang yang membakar
Alangkah pedihnya nasib
Tiada juga datang merintik
Kering dan gersang
Menerpa bumi yang panas
Bagaikan dalam neraka
Mengapa
Mengapa hutan ku hilang
Dan tak pernah tumbuh lagi
Di malam nan gemintang
Sinar rembulan pun jatuh
Kenapa aku sendiri
Ke mana dirimu pergi
Di tanah padang gersang
Berjalan seorang musafir
Menanti
sudah aku hidup menduda
Apakah artinya Raja tanpa seorang Ratu
Apakah artinya ayah tanpa seorang ibu
Bagai musafir kelana di tengah gurun yang gersang
berpadanan
Kelak nanti kau yang kehausan
Gersang bagaikan di sahara
Engkau dedalu hidup menumpang
Mendabik dada tak sedar diri
Hingga menghina memang
Semenjak hadirmu jauh dari pelupuk mata
Ku rasa esok gersang menyapa
Membingkai sepi menjadi cerita
Tanpa hadirmu, aku bisa apa?
Disampingmu inginku
Discuss these gersang Lyrics with the community:
Report Comment
We're doing our best to make sure our content is useful, accurate and safe.
If by any chance you spot an inappropriate comment while navigating through our website please use this form to let us know, and we'll take care of it shortly.
Attachment
You need to be logged in to favorite.
Log In