Lyrics:
kearah asmara telah membara
Damai pun terasa
Kini semakin nyata
Oh sejagat manusia
Melambaikan hasrat damba menitip sapa
Oh sejagat manusia
Melambaikan
rasakan perlu
Menitip surat buat tatapan mu
Sekali ini aku rela merendah diri beralah
Agar perhubungan terjalin semula
Kekasih ku tak mungkin ku tahu
Apa
saja sudah tak boleh
Apalagi menyanyi bersama bagai hari lalu
Jangankan mengirim surat
Menitip salam pun sudah tak boleh
Ternyata memang kau tercipta
Di fikiranku hanya ada engkau
Maafkan hati yang menitip jalan kepadanya
Telah kuteruskan semua
Dalam diamku makin tak terubat
Apa yang benar sunyi
pernah tercipta
Mungkin disini aku tersenyum
Bila kau ingin menitip salam
Kirimkan lewat angin malam
Terlenalah diriku yang disini
Ku kan selalu mengenang
Jangankan untuk bertemu
Memandang pun saja sudah tak boleh
Apalagi bernyanyi bersama
Bagai dulu lagi
Jangankan mengirim surat
Menitip salam pun sudah
boleh
Apalagi bernyanyi bersama bagai hari lalu
Jangankan mengirim surat menitip salampun
Sudah tak boleh
Ternyata memang kau tercipta bukan untukku ho
bagai salju
Tidak sedingin perasaanmu
Kau sengaja membina dinding pemisah
Di antara kita tak lagi bersemuka
Kekasih ku ku rasakan perlu
Menitip surat buat
dengan terpaksa ku jalani semua
meski hati teriris penuh luka
ku harus memahami yang terjadi
setiap salah yang kau buat
mengapa, kau menitip luka
saja sudah tak boleh
Apalagi bernyanyi bersama bagai hari lalu
Jangankan mengirim surat
Menitip salam pun sudah tak boleh
Ternyata memang kau tercipta
Usah menabur budi
Mengharapkan simpati
Sedangkan kau menitip
Cemburu iri hati
Tak mungkin kuberpaling
Padamu yang meracuni
Rimbunan kasihku
Sehingga
Jangankan untuk bertemu memandang saja tak boleh
Apalagi menyanyi bersama bagai hari lalu
Jangankan mengirim surat menitip salampun
Sudah tak boleh
saja sudah tak boleh
Apalagi bernyanyi bersama
Bagai dulu lagi
Jangankan mengirim surat
Menitip salam pun sudah tak boleh
Ternyata memang kau tercipta
menabur budi
Mengharapkan simpati
Sedangkan kau menitip
Cemburu iri hati
Tak mungkin kuberpaling
Padamu yang meracuni
Rimbunan kasihku
Sehingga berguguran
Usah menabur budi
Mengharapkan simpati
Sedangkan kau menitip
Cemburu iri hati
Tak mungkin kuberpaling
Padamu yang meracuni
Rimbunan kasihku
Sehingga
saja sudah tak boleh
Apalagi menyanyi bersama
Bagai hari lalu
Jangankan mengirim surat
Menitip salam pun sudah tak boleh
Ternyata memang kau tercipta
saja sudah tak boleh
Apalagi bernyanyi bersama bagai hari lalu
Jangankan mengirim surat
Menitip salam pun sudah tak boleh
Ternyata memang kau tercipta
boleh
Apalagi menyanyi bersama bagai hari lalu
Jangankan mengirim surat menitip salampun
Sudah tak boleh
Ternyata memang kau tercipta bukan untukku hoo
Ku
saja sudah tak boleh
Apalagi menyanyi bersama
Bagai hari lalu
Jangankan mengirim surat
Menitip salam pun sudah tak boleh
Ternyata memang kau tercipta
Memandang pun saja sudah tak boleh
Apalagi menyanyi bersama bagai hari lalu
Jangankan mengirim surat
Menitip salam pun sudah tak boleh
Ternyata memang kau
Menitip salam pun sudah tak boleh (tak boleh)
Ternyata memang kau tercipta bukan untukku, ho-wo-oh
'Kan kusimpan wajahmu, 'kan kuukir namamu
'Kan kubuktikan
Sekejap mata cintamu padaku
Salahku berharap dan menitip rasa padamu
Harapanku begitu besar denganmu
Kini musnah seiring jatuh air mataku
Usah menabur budi
Mengharapkan simpati
Sedangkan kau menitip
Cemburu iri hati
Tak mungkin kuberpaling
Padamu yang meracuni
Rimbunan kasihku
Sehingga
sudah tak boleh
Apalagi bernyanyi bersama bagai hari lalu
Jangankan mengirim surat
Menitip salampun sudah tak boleh
Ternyata memang kau tercipta bukan
Discuss these menitip Lyrics with the community:
Report Comment
We're doing our best to make sure our content is useful, accurate and safe.
If by any chance you spot an inappropriate comment while navigating through our website please use this form to let us know, and we'll take care of it shortly.
Attachment
You need to be logged in to favorite.
Log In