Lyrics:
Ketika renungkan arti hidup
Di malam hari ini
Kurasa malam tak berujung
Laut tak bertepi
Gunung tak terdaki, ho-oh
Desak di dadaku s'makin berat
Saat itu kau hadir
Berdiri menanti di sini
Berharap pintuku terbuka (ha-ah)
Kauajarku
Kau t'lah bukakan mata
Agar ku mengerti
Bukan matahari (matahari) bila tak menyinari
Bukan kuntum bunga (kuntum bunga) bila tak mewangi
Dan bukanlah cinta (bukan cinta) bila tidak sepenuh hati
Desak di dadaku s'makin berat
Saat itu kau hadir
Berdiri menanti di sini
Berharap pintuku terbuka, yeah (ha-ah)
Kau t'lah bukakan mata (bukakan mata)
Agar ku mengerti
Bukan matahari (matahari) bila tak menyinari
Bukan kuntum bunga (kuntum bunga) bila tak mewangi
Dan bukanlah cinta (bukan cinta) bila tidak sepenuh hati
Oh-uh-oh-oh-oh-oh-oh-oh-oh-uh
Ho-wo-wo
Bukan matahari bila tak menyinari
Bukan kuntum bunga bila tak mewangi
Dan bukanlah cinta bila tidak sepenuh hati
Oh, bila tidak sepenuh hati
Jeewithe balaporoththu bidha watena dha
Adare sihinayan bodhawee giya dha
Oba helana susume watinakama nodhanena dha
Desak bala siti oba diha
Eh neth dutuwa obe wedhana
Bale thanu sihina maliga
Sihinayakama weidho
Sitha bidhena dhe dutu nisa
Wehesaidho
Sathuta mage urumayaka nowei
Sitha handuwa dha
Desak bala siti oba diha
Jeewithe balaporoththu bidha watena dha
Adare sihinayan bodhawee giya dha
Oba helana susume watinakama nodhanena dha
Desak bala siti oba diha
Eh neth dutuwa obe wedhana
Ihalin balana eh neth diha
Obe jeewithe harawana dha
Hadawatha dakimin sanasai duk karana
Dakimin oba sith darana wedhana
Eh neth duralai obe wedhana
Desak bala siti oba diha
Bila aku tanya engkau menjawab
Pasti tanggung jawab pasti ke penghulu itu janjimu
Tapi kenyataannya engkau hanya mengulur waktu
Bila aku desak engkau berkata
Nanti bulan depan
Entah bulan apa
Entah depan mana
Itu aku tak tahu
Yang lebih menyakitkan engkau meminta
Gugurkan kandunganku
Mana tanggung jawabmu
Mana semua janji-janjimu
Memang engkau musang yang berbulu domba kejam hatimu
Mana kasih sayangmu
Mana kesetiaanmu dulu
Bagai angin surga janjimu padaku
Kau yang makan nangka mengapa tak mau kena getahnya
Bila aku tanya engkau menjawab
Pasti tanggung jawab pasti ke penghulu itu janjimu
Tapi kenyataannya engkau hanya mengulur waktu
Bila aku desak engkau berkata
Nanti bulan depan
Entah bulan apa
Entah depan mana
Itu aku tak tahu
Yang lebih menyakitkan engkau meminta
Gugurkan kandunganku
Terkesima seketika
Menatap wajah pucat lesu
Di ranjangan sepi kau disitu
Bak menanti hadirku
Di desak nafasmu tersirat derita
Ku tahu engkau sengsara
Namun tidak sempat tuk berkongsi bersama
Kau tinggalkan aku untuk selamanya
Oh sahabatku
Sungguh ku terkilan
Kau tak menyahut
Ku panggil namamu
Betapa ku rindu mendengar suaramu
Ceria bagai selalu uh
Di desak nafasmu tersirat derita
Ku tahu engkau sengsara
Namun tidak sempat tuk berkongsi bersama
Kau tinggalkan aku untuk selamanya
Oh sahabatku
Sungguh ku terkilan
Kau tak menyahut
Ku panggil namamu
Betapa ku rindu mendengar suaramu
Ceria selalu
Yang lebih pilu amat mengharukan
Yang lebih makna kasih paling dalam
Kucupan terakhir seorang ayah
Sambil menyapu airmata
Damailah dikau di sana
Sesak, diam rapat memikat
Inilah nafas kotamu
Sulit mata terpejam
Selalu terjaga
Keluh dan keringat
Menghimpit desak lorong derita
Dan sesak
Rintik hujan menyangkal harap
Inilah nafas kotamu
cngin pun tak bersayap
Menyengap
Malam
Keluh dan keringat
Menghimpit desak lorong derita, dan sesak
ch sudah, racauku berdongeng
Tentang setahun yang lalu
Dimana saat ini, yang terjadi
Tak lebih jauh berbeda
(Desak tangis yang berlalu, akan melahirkan semangat..
jihad pasti bangkit menentang Zionis)
Diri mu
Yang selalu ku rasakan dalam setiap desak nafasku
Dan hanya lah kasih mu
Yang selalu ku rindukan
Untuk lengkapi hidup ku
Oh... Oh...
Hujam belati di dada
Sisakan perih luka menganga
Coba urai makna
Terjun larut dalam elegi
Sengal dan tertatih
Sempat berpikir tuk berakhir
Lirih di telinga
Masih ada aku jangan kau ragu
Bergulir ingatan masa lalu
Melintas waktu melintas mereka yang semu
Bergulir ingatan masa lalu
Melintas waktu melintas mereka yang semu
Desak ekor dan kepala
Kala waktunya mengudara
Desak ekor dan kepala
Kala waktunya
Mengudara
Jauhkan aku dari imaji muluk yang coba mengganggu
Kekalkan dalam ruang tanpa ilusi
Yang diam terus memberi arti
Jauhkan aku dari imaji muluk yang coba mengganggu
Kekalkan dalam ruang tanpa ilusi
Yang diam terus memberi arti
Kawan benamkan aku tidak lagi dalam kesunyian
Warna-warni yang di semai
Tumbuh dilahan jiwa yang luas
Semerbak megah coba di mekarkan
bunga kamboja merah muda
Cerah berkilau hangat terasa
Yang di genggamnya dalam sebuah harapan
Harapan yang mulanya biasa saja
Angan yang hanya seperti teman-temannya
Tiba-tiba meledak menjadi gila
Angan dan harapan melebihi isi kepala
Hingga saatnya
Sampai waktu itu tiba
akan sampai disana
Diatas dimana melihat semua
Ternyata ini hanya sementara
Jalan baru sampai sepertiganya
Desak desak mulai terdesak
Angan dan harapan nya tersedak
Mulai bingung mencari jalan
Mana sebernarnya cita-cita
Dunia yang sebenarnya
Apakah ini jalannya
Dunia yang seharusnya
Semoga ku sampai kesana
Oooo cita-cita
Tumbuh bermekaran
Cita-cita
Secerah harapan
Cita-cita
Seluas samudera
Cita-cita
Sampai jumpa di sana
Hai desak-desakan sambil mendengarkan
Kabar sukacita bagi manusia
Dari mana-mana semua berkerumun
Mendengarkan sabda Tuhan sang pengampun
Ada orang lumpuh tidur diusungan
Tidak dapat masuk karena orang banyak
Cari-cari akal hendak temui Tuhan
Angkat tinggi lewat atap ada jalan
Yesus pun melihat usungan melayang
Orang mohon sehat dari sang penyayang
Yesus lihat iman yang kuat tanpa sungkan
Keampunan kesembuhan diberikan
Berdesak desak segala gelap terang
Bergulir gulir pahit manis
Terhimpit duka
Terguyur suka
Menelan derita dan Bahagia
Hilang aku hilang
Melayang jauh ke nirwana
Dekap erat Kau
menuntunku menuju cahaya
[Chorus]
Sabar, sabar, aku tahu waktunya akan tiba,
Tak perlu desak, aku jalan dengan caraku,
Kita akan lihat nanti, apa yang dunia punya,
Tapi untuk saat ini, aku bahagia dengan jalanku.
Bukan matahari (bila tak menyinari)
Bukan kuntum bunga (bila tiada mewangi)
Dan bukanlah cinta (tidak sepenuh hati)
Ketika renungkan arti hidup
Di malam hari ini
Ku rasa malam tak berujung
Laut tak bertepi
Gunung tak terdaki ho oh
Desak di dadaku semakin berat
Saat itu kau hadi
Berdiri menanti di sini
Berharap pintuku terbuka
Kau ajarku
Kau telah bukakan mata
Agar ku mengerti
Bukan matahari bila tak menyinari
Bukan kuntum bunga bila tak mewangi
Dan bukanlah cinta bila tidak sepenuh hati
Ku renungkan arti hidup
Di malam tiada berujung
Laut pun tidak tak bertepi
Gunung tiada terdaki
Desak di dadaku semakin berat
Saat itu kau hadir
Berdiri menanti di sini
Berharap pintuku terbuka hey
Kau ajarku
Kau telah bukakan mata
Agar ku mengerti
Bukan matahari bila tak menyinari
Bukan kuntum bunga bila tak mewangi
Dan bukanlah cinta bila tidak sepenuh hati
Wo oh
Ho oh
Bukan matahari bila tak menyinari
Bukan kuntum bunga bila tak mewangi
Dan bukanlah cinta bila tidak sepenuh hati
Oh bila tidak sepenuh hati
Bridge :
Apakah yang harus ku lakukan
Dalamnya perasaan hatiku
Reff :
Sesak aku
Memuja mu
Dalam waktu
Hidupku
Menahan rasa
Dalam pilu
Desak aku
Miliki mu
Dalam waktu
Hidupku
Menghapus rasa
Dalam pilu
(V1)
Malam tu, rasa susah
separuh hati ku, dah terluka
Harap tak lambat untuk kembali
Harap selamat sampai kalini
Selamat ulang tahun sakitku
Harap tahun ni dapat pulih sepenuhnya
Ku harap
(Pre-hook)
Dan bila kau rasa sendiri
Pejam mata, hadir tuhan atas sedar
Dan bila tiba desak kusut
Terus lari, lebih jauh dari sepi
(Hook)
Terpaksa kalini,
Tingalkan kau bukan saja-saja
Terpaksa kalini, tingalkan kau kat tempat sama
Aku kena pergi,
Tolong jadi saksi kalini
Tengok aku pergi
Tengok aku pergi kalini.
Entah malam, apa tak sampaikan
Bisikan rindu yang selalu ku desak kan
Kadang ku gelisah,menunnggu kabarmu
ku harap penantian ini, berakhir indah
jaga baik hatimu,saat jauh dariku
aku pun di sini juga akan begituu,sayang
Reff;
sepanjang rindu menunggu mu kembali
tak ada niat untukku berpaling darimu
ku jaga hatiku, hnya untukmu
hanya kamulah yang ku nanti di perjalanan ini
Siapa ingin ikut serta, jalan enam tiga
Kita naik kereta saja, express atau biasa bisa
Jangan berdiri di pintu, nanti bisa ganggu laju
Banyak yang terburu-buru ingin sampai tepat waktu
Desak-desakan tak apa
Wisatawan dan pekerja, pelajar dan tunawisma
Jalan bersama-sama
Semua boleh ikut serta ke jalan enam tiga
Macam gaya busana dan gaya bicara
Tidak direkayasa, jadi diri mereka
Eropa, Australia, Asia, Afrika
Amerika Utara, Latin dan Karibia
Jalan enam tiga, semua merdeka
Boleh berbeda, ekspresikan saja
Tak ada bigotnya, tak ada demagognya
Bukan rekaan, ini kenyataan
Siap-siap sudah dekat, awas jangan sampai lewat
Di titik nol kita tiba lalu menuju utara
Jalan enam tiga, semua merdeka
Boleh berbeda, ekspresikan saja
Tak ada bigotnya, tak ada demagognya
Bukan rekaan, ini kenyataan
Tahukah engkau di mana letak jalan enam tiga?
Di luar jendela
Adalah belantara
Yang kan menerkamku
Saat berjalan
Di luar jendela
Adalah samudera
Yang kan tenggelamkanku
Di luar jendela
Adalah tebing curam
Yang bisa saja menjatuhkanku
Namun ku disini di dalam kamar ini
Tak berfikir untuk keluar
Disini nyaman
Disini hangat
Tak seperti yang terlihat
Di luar jendela
Disini nyaman
Disini hangat
Tak segelap dan sedingin
Di luar jendela
Tak berbahaya seperti
Di luar jendela
Di luar jendela
Berjuta manusia
Berdesak desak desakkan
Untuk dirinya
Di luar jendela
Berjuta manusia
Berdesak desakkan
Untuk egonya
[Verse]
Kehidupan bagai ombak tak mudah ditebak
Cobaan datang desak
Sesak nafas tak terbilang
Perjalanan berliku
Senang dan pahit merayap
Jangan ragu
Langkah tetap melangkah
[Verse 2]
Hidup ini tak mudah
Acuh tak acuh memberi jawaban
Tapi ku tak takut
Terus maju tak terhenti bergerak
Ombak menghantam
Mencoba daya tahan
Kupegang semangat
Takkan goyah kehilangan
[Chorus]
Bersenang-senanglah
Lawan semua pilu
Ombak hidup tiada gentar
Kita tak akan teralu-
Lama berdiam
Kita melangkah dengan tawa
Ku percaya pada diri
Kuat di setiap saat
Desak lemah mereka
Tidak kah kau lihat berbeda
Bukan perkara belum
Adilkah hanya suaramu
Yang terdengar dan pandanganmu yang dibagi
Matahari yang mensilaukan neraka
Kau hilang dan datang dari nirwana
Jangan berhenti
Pencapaian ini belum terhenti
Kau tak sendiri memberi
Cahaya dan genderang
Tell me your secrets
Tell me a whisper
Take my hand and please to stay
This night
Dan hilang punah di atas dunia
Dan hilang kebebasan berkata
Gelapku bertahan
Anganku memahat
Ribuan kata tuk hidupkanmu
Enggan ku berhenti
Terangku melirih
Dalam gelapku coba
Benamkan semua dalam ingatan
Mimpi dan harapan cecita yang tinggi menjulang
Tak pernah terluahkan hanyalah di hati tersimpan
Terpendam keterbatasan diriku menjadi penghalang
Sampai bila aku bertanya sampai bila
Ku harus mencuba
Bila lagi desak hatiku bila lagi
Aku harus berani
Lalu ku bangkit tegak berdiri
Mengatur langkah ku terus mendaki
Cita-citaku di mercu
Mimpi dan harapan bagaikan duri yang menjuangkal
Seandainya ku biar cecita dihati tersimpan
Terpendam
Keterbatasan tak wajar menjadi penghalang
Sampai bila aku bertanya sampai bila
Ku harus mencuba
Bila lagi desak hatiku bila lagi
Aku harus berani
Lalu ku bangkit tegak berdiri
Mengatur langkah ku terus mendaki
Cita-citaku di mercu
Aku mencari kekuatan
Dalam kelemahan
Aku temui kejayaan
Dalam keberanian
Sampai bila aku bertanya sampai bila
Ku harus mencuba
Bila lagi desak hatiku bila lagi
Aku harus berani
Lalu ku bangkit tegak berdiri
Mengatur langkah ku terus mendaki
Cita-citaku di mercu ah
Lalu ku bangkit tegak berdiri
Mengatur langkah ku terus mendaki
Cita-citaku di mercu
di dalam rumus bercinta
tak ada keterpaksaan
sayangku tulus padamu
cintaku besar untukmu
entah apa yang kau fikirkan
cinti itu apa bagimu
kau sering memaksa aku
menjadi yang kau inginkan
apakah kau merasa malu
dirimu dan aku pacaran
jangan paksa dan desak aku
untuk jadi yang kau harapkan
aku tak ingin di paksa
untuk menjadi orang lain
aku ingin menjadi diriku sendiri
jika kau terus memaksa
aku menjadi yang lain
lama-lama cintaku
bisa luntur dan hilang
aku tak ingin di paksa
untuk menjadi orang lain
aku ingin menjadi diriku sendiri
jika kau terus memaksa
aku menjadi yang lain
lama-lama cintaku
bisa luntur dan hilang
lama-lama cintaku
bisa luntur dan hilang
[Verse]
Masuk kantor penuh gaya
Pake dasi sama sepatu mahal
Bicara soal rakyat kecil
Tapi hidup di gedung bertingkat tinggi
[Verse 2]
Anggaran negara dikantongin
Rakyat susah cuma diiming-iming soal sembako
Makan di restoran berkelas
Tapi katakan lebih baik makan indomi
[Chorus]
Pejabat yang merakyat
Omongan cuma bumbu penyedap
Pejabat yang merakyat
Tapi hati penuh niat buruk
[Verse 3]
Mobil dinas macam koleksi mobil balap
Rakyat desak, susah beli minyak goreng seliter
Janjikan madu di bibir
Tapi jusru curi uang kayak di pasar gelap
[Bridge]
Kampanye bawa bus penuh janji
Habis terpilih lupa soal janji manis
Berbaju batik, senyum banyak gaya
Tabur uang kertas, niat palsu nyata
[Chorus]
Pejabat yang merakyat
Omongan cuma bumbu penyedap
Pejabat yang merakyat
Tapi hati penuh niat buruk
Ku coba menjadikan kenyataan
Membawamu terbang tinggi di awan
Terlepas dari segala perbedaan
Menembus batas indah langit tinggi
Mungkinkah hasrat ku bersamamu
Itu juga maumu
Di hati ku ku genggam dirimu
Namun aku pun tahu
Kau jauh dari ku
Di hati ku kau pegang tangan ku
Namun aku sadari
Jauhnya diri ini
Ku coba untuk lupakan dirimu
Tapi bayang mu tak lepas dari ku
Ku tahu kau pendam isi hatimu
Seharusnya ku hampiri dirimu
Haruskah kau yang telah lama ku impikan
Lewat begitu saja
Di hati ku ku genggam dirimu
Namun aku pun tahu
Kau jauh dari ku
Di hati ku kau pegang tangan ku
Namun aku sadari
Jauhnya diri ini
Di sini ku menanti kata hati takkan lari
Mungkinkah hasrat ku bersamamu
Itu juga maumu
Haruskah ku redam
Desak yang akan meruntuhkan
Dinding keangkuhanmu
Di hati ku ku genggam dirimu
Namun aku pun tahu
Kau jauh dari ku
Di hati ku kau pegang tangan ku
Namun aku sadari
Jauhnya diri ini
Di hati ku ku genggam dirimu
Namun aku pun tahu
Kau jauh dari ku
Discuss these desak Lyrics with the community:
Report Comment
We're doing our best to make sure our content is useful, accurate and safe.
If by any chance you spot an inappropriate comment while navigating through our website please use this form to let us know, and we'll take care of it shortly.
Attachment
You need to be logged in to favorite.
Log In